PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mencatat pertumbuhan positif dalam kinerja keuangan sepanjang tahun 2023. Menurut Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, per tanggal 27 Desember 2023, aset Bank NTT mencapai Rp16.92 Triliun. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan menjadi Rp12.61 Triliun, dengan rincian Giro Rp2.37 Triliun, Tabungan Rp3.85 Triliun, Deposito Rp6.38 Triliun, dan Kredit Rp12.55 Triliun. Leverage Ratio (LDR) mencapai 99.52%, sementara laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp146 Miliar.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun dengan awak media pada Kamis, 28 Desember 2023. Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa pejabat bank, termasuk Direktur Kepatuhan, Direktur TI dan Operasional, Komisaris Independen, Kepala Divisi Corsec dan Legal, dan Kasubdiv Humas Bank NTT.
Meski data yang dipaparkan belum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Dirut Alex Riwu Kaho menegaskan bahwa kinerja keuangan tersebut dapat berubah hingga tanggal 31 Desember 2023.
Dalam mendukung kebutuhan transaksi masyarakat terhadap layanan perbankan yang mudah, cepat, dan aman, Bank NTT kini menyediakan berbagai fasilitas layanan elektronik dan digitalisasi di seluruh wilayah NTT. Antara lain, terdapat 33 unit mesin CRM, 215 unit mesin ATM, 17.995 unit merchant QRIS, 1.187 unit EDC Merchant, 8.223 agen Di@ Bis@, 1.793 agen laku pandai, 119.929 pengguna B-Pung Mobile, serta 8 kas titipan BI dan 3 unit money changer.
Alex Riwu Kaho menjelaskan bahwa hingga saat ini, jaringan kantor Bank NTT tersebar di seluruh wilayah NTT mencapai 218, terdiri dari 1 Kantor Pusat, 23 Kantor Cabang, 46 Kantor Cabang Pembantu, 116 Kantor Fungsional, 25 PP, dan 8 Kas Mobil. Dalam upaya meningkatkan profit dan produktivitas, dilakukan penataan layanan bisnis pada 116 kantor fungsional Bank NTT, dengan 39 di antaranya fokus pada layanan dana dan 77 pada layanan kredit.